Tuesday, March 1, 2016
Kisah Ubi dan Kambing - Kisah Ikhlas
Di suatu pondok yang sederhana, hiduplah seorang guru tua
dengan isterinya. Sang guru sudah puluhan tahun mengajar di sebuah sekolah yang
tak terlalu jauh dari rumahnya. Guru ini sangat baik hati dan dihormati oleh
murid-muridnya.
Suatu hari, seorang bekas muridnya datang ke rumahnya. Ia
membawa seikat ubi yang diamanahkan oleh ayahnya sebagai hadiah untuk sang
guru. "Tuan guru, saya membawa ubi. Hanya ini yang saya dan keluarga punya
untuk membalas kebaikan Tuan," ujarnya.
Melihat muridnya yang lurus dan tulus, sang guru tersentuh.
"Apa pun Nak. Duduk di sini dulu ya. Kamu pasti letih membawa ubi jauh
dari desa. Saya ke belakang dulu," ujar sang guru.
Guru itu pun berjalan ke belakang dan menemui isterinya.
"Isteriku, kita punya apa? Ini muridku bawa ubi," kataguru itu. Sang
isteri melihat ke dapurnya. Tidak ada apa-apa selain alat masak, dapur dan air
minum. "Apa yang kita? Kita cuma punya kambing peliharaan kita di belakang
rumah kita ini" jawab isterinya.
Guru itu pun mengangguk-angguk, "Oo ... Ambil ubi ini. Buatkan muridku minum ya. Kita beri
kambing saja," kata guru itu. Isterinya mengangguk dan membuatkan teh
hangat untuk muridnya. Sementara guru itu mengambil kambing peliharaannya.
"Ini, Nak. Bawa pulang, ya? Bilang terima kasih pada ayahmu,"
kata guru itu. Muridnya terkejut, tapi ia sangat berterima kasih pada gurunya
yang memang baik hati itu. Tak lama kemudian dia pulang ke rumahnya.
Di jalan, murid ini bertemu dengan temannya. Teman tersebut
bertanya dari mana ia mendapat kambing. Murid yang lurus itupun menceritakan
bagaimana ia membawa ubi hingga dapat kambing. Mendengar cerita itu, murid yang
satu ini terliur untuk mendapat pemberian yang sama dari gurunya. Ia pun segera
pulang dan menceritakan kejadian itu pada ayahnya.
Sang ayah yang juga terliur berkata, "Wah, mungkin
kalau kamu bawa kambing, nanti kamu akan diberi lembu, Nak." Begitu pikir
ayah dan anak ini. Kalau mereka memberi yang besar, maka mereka akan menerima
yang lebih besar lagi.
Maka, petang itu pergilah murid yang satu ini membawa
kambing ke rumah gurunya. Sang guru terpempan, baru saja ia memberi kambing
pada muridnya, sekarang ia menerima kambing lain yang menggantikan kambingnya.
Maka terburu-buru ia menemui isterinya, "Isteriku, kita dapat kambing
lagi. Alhamdulillah. Kita cuma punya ubi, ya? Ya sudah berikan saja ubinya
untuk muridku," ujarnya.
Maka sang guru keluar membawa 3 ikat ubi yang diberikan
murid pertamanya tadi. Melihat apa yang diberikan gurunya, murid kedua ini
terkejut. Antara agak kecewa dan harus tetap senyum di depan gurunya. Maka ia
pun pulang dengan membawa 3 ikat ubi, bukan lembu seperti yang dia harapkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment