Saturday, May 25, 2019
The Wise Man
People have been coming to the wise man, complaining about
the same problems every time. One day he told them a joke and everyone roared
in laughter.
After a couple of minutes, he told them the same joke and
only a few of them smiled.
When he told the same joke for the third time no one laughed
anymore.
The wise man smiled and said:
“You can’t laugh at the same joke over and over. So why are
you always crying about the same problem?”
Moral of the story: Worrying won’t solve your problems; it’ll just waste your
time and energy.
An Old Man Lived in the Village
An old man lived in the village. He was one of the most
unfortunate people in the world. The whole village was tired of him; he was
always gloomy, he constantly complained and was always in a bad mood.
The longer he lived, the more bile he was becoming and the
more poisonous were his words. People avoided him, because his misfortune
became contagious. It was even unnatural and insulting to be happy next to him.
He created the feeling of unhappiness in others.
But one day, when he turned eighty years old, an incredible
thing happened. Instantly everyone started hearing the rumor:
“An Old Man is happy today, he doesn’t complain about
anything, smiles, and even his face is freshened up.”
The whole village gathered together. The old man was asked:
Villager: What happened to you?
“Nothing special. Eighty years I’ve been chasing happiness,
and it was useless. And then I decided to live without happiness and just enjoy
life. That’s why I’m happy now.” – An Old Man
Moral of the story:Don’t chase happiness. Enjoy your life.
Wednesday, May 1, 2019
Koleksi Pantun Nasihat 11
Patah gading serpih tanduk
Mari diletak di
atas papan
Jika tahu ganja itu mabuk
Buat apakah ia
dimakan
Anak rusa masuk ke taman
Puas sudah orang
memburu
Kalau muda jadikan teman
Kalau tua jadikan
guru
Berakit ke hulu dengan bergalah
Buluh pecah
terbelahdua
Orang tua jangan dilangkah
Kelak biadap
dituduhnya pula
Rusa betina berbelang kaki
Mati terkena
jerat sembat
Orang yang muda kita sanjungi
Orang yang tua
kita hormat
Sorong papan tarik papan
Buah keranji
dalam perahu
Suruh makan awak makan
Suruh mengaji awak
tak mahu
Adik ke kedai membeli halia
Emak memesan
membeli laksa
Jadilah insan berhati mulia
Baik hati berbudi
bahasa
Koleksi Pantun Nasihat 10
Orang Daik memacu kuda
Kuda dipacu deras
sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan
sekali
Dayung perahu tuju haluan
Membawa rokok
bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak
berbuah
Kalau kita menebang jati
Biar serpih
tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang
jangan
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati
diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan
diubah
Pantai Mersing kuala Johor
Pantainya bersih
sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan
makmur
Orang tua patut disegani
Boleh mendapat
ajarnasihat
Ular yang bisa tidak begini
Bisa lagi lidah
yang jahat
Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu
diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan
dunia akhirat
Tuan Haji memakai jubah
Singgah sembahyang
di tepi lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam
jadi sekarung
Koleksi Pantun Nasihat 9
Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong
jolokkan
Saya budak baru
belajar
Kalau salah tolong
tunjukkan
Pisang emas dibawa belayar
Masak sebiji di
atas peti
Hutang emas boleh
dibayar
Hutang budi dibawa
mati
Dalam semak ada duri
Ayam kuning buat
sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing
dengan bayang
Baik-baik mengirai
padi
Takut mercik ke
muka orang
Biar pandai menjaga
diri
Takut nanti diejek
orang
Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong
batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan
sesal kemudian
Mari kita tanam halia
Ambil sedikit buat
juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal
tak sudah
Padi muda jangan dilurut
Kalau dilurut
pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut
salah datang
Cuaca gelap semakin redup
Masakan boleh
kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal
dihormati orang
Koleksi Pantun Nasihat 8
Bintang tujuh sinar berseri
Bulan purnama
datang menerpa
Ajaran guru hendak ditaati
Mana yang dapat
jangan dilupa
Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si
pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar
nasihat guru
Hari malam gelap-gelita
Pasang lilin jalan
ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan
zaman berzaman
Pergi berburu sampai ke sempadan
Dapat Kancil
badan berjalur
Biar carik baju di
badan
Asalkan hati
bersih dan jujur
Pulau Pandan jauh ke
tengah
Gunung Daik
bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di
kenang juga
Ramai orang membeli jamu
Di bawah pokok
cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari
penyuluh hidup
Apa guna berkain
batik
Kalau tidak dengan
sucinya?
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan
budinya
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke
tepian
Bersakit-sakit
dahulu
Bersenang-senang
kemudian
Koleksi Pantun Nasihat 7
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati
diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan
diubah
Terang bulan di malam
sepi
Cahya memancar kepangkal kelapa
Hidup di dunia
buatlah bakti
Kepada ibu dan
juga bapa
Kapal kecil jangan dibelok
Kalau dibelok
patah tiangnya
Budak kecil jangan di
peluk
Kalau dipeluk
patah tulangnya
Asal kapas menjadi benang
Dari benang dibuat
kain
Barang yang lepas jangan dikenang
Sudah menjadi hak
orang lain
Tengahari pergi mengail
Dapat seekor ikan
tenggiri
Jangan amalkan sikap
bakhil
Akan merosak diri
sendiri
Kapal Anjiman disangka hantu
Nampak dari Kuala
Acheh
Rosak iman kerana nafsu
Rosak hati kerana
kasih
Tingkap papan kayu bersegi
Sampan sakat di
Pulau Angsa
Indah tampan kerana budi
Tinggi darjat
kerana bahasa
Anak Siti anak yang manja
Suka berjalan di
atas titi
Orang yang malas hendak bekerja
Pasti menyesal satu hari nanti
Koleksi Pantun Nasihat 6
Jikalau tuan mengangkat peti
Tolong masukkan segala barang
Jikalau anak-anak bersatu hati
Kerja yang susah menjadi senang
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Lebih manis hati
budinya
Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri
Selasih tumbuh di tepi telaga
Selasih dimakan si anak kuda
Kasih ibu membaa ke syurga
Kasih saudara masa berada
Masuk hutan pakai sepatu
Takut kena gigitan pacat
Kalau kita selalu bersatu
Apa kerja mudah
dibuat
Bandar baru Seberang Perai
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan tulang berkecai
Budi yang baik dikenang juga
Encik Dollah pergi ka Jambi
Pergi pagi kembali
petang
Kalau Tuhan hendak membagi
Pintu berkancing
rezeki datang
Orang haji dari Jeddah
Buah kurma
berlambak-lambak
Pekerjaan guru bukanlah mudah
Bagai kerja
menolak ombak
Subscribe to:
Posts (Atom)